Membahas keindahan alam Jepang memang tidak ada habisnya. Di negeri sakura ini banyak sekali peluang wisata alam yang indah dan menarik. Dan salah satu destinasi wisata alam yang wajib kamu kunjungi saat berwisata ke Jepang adalah Hutan Bambu Sagano atau lebih dikenal dengan Hutan Bambu Sagano. Tidak hanya menawarkan keindahan yang memanjakan mata, Hutan Bambu Sagano juga dikenal sebagai hutan bambu yang unik.
Hutan Bambu Sagano
Hutan bambu sagano terletak di barat laut cekungan Kyoto. Dengan naik kereta api dari Kyoto, pengunjung dapat melakukan perjalanan ke hutan sagano dalam waktu 30 menit. Kelelahan perjalanan akan segera hilang begitu Anda menginjakkan kaki di kawasan hutan bambu ini.
Hutan bambu sagano meliputi area seluas 16 km2. Pengunjung dapat menyusuri hutan bambu di sepanjang jalan yang dibangun oleh pengelola hutan bambu. Namun jika enggan berjalan kaki, pengunjung bisa menyewa kendaraan berupa sepeda yang tersedia di hutan bambu.
Hutan bambu ini begitu indah dan bersih. Orang Jepang dikenal dengan gaya hidup yang sangat baik dalam menjaga lingkungan. Hutan Bambu Sagano ditumbuhi ribuan pohon bambu besar yang tertata rapi. Keunikan hutan bambu sagano adalah hutan bambu ini bisa mengeluarkan suara seperti siulan. Suara siulan ini disebabkan oleh angin yang meniup ribuan batang bambu. Gesekan antara daun dan batang bambu memberikan efek suara seperti suara siulan.
Terletak di lingkungan Arashiyama yang menawan di Kyoto barat, Hutan Bambu Sagano telah mendapatkan popularitas akhir-akhir ini, bersama dengan semakin banyak artikel perjalanan yang menyebutkan tempat-tempat yang biasanya bombastis.
Sementara keindahan bambu memang menjadi ciri khas tersendiri, suara kibasan daun juga menjadi daya tarik dari sini.
Beberapa tahun yang lalu, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menyatakan Hutan Bambu Sagano dalam daftar destinasi terbaik di Jepang. Ini bertujuan untuk mendorong orang untuk berhenti sejenak dan menikmati musik alam.
Titik terindah bukan di awal jalan, tapi lebih jauh, melewati pintu masuk Kuil Tenryuji, di mana tandan pohon bambu tidak tumbuh terlalu rapat sehingga semuanya menjadi kuat dan kokoh.