Influenza adalah infeksi saluran pernapasan yang paling umum, terutama selama musim pancaroba. Gejala flu bisa bermacam-macam, mulai dari pilek, demam, batuk hingga nyeri tubuh. Flu biasanya hilang dengan sendirinya. Mengetahui penyebab flu dapat membantu Anda mencegah flu.
Apa yang menyebabkan flu?
Penyebab utama flu adalah virus flu. Ada tiga jenis virus flu yang biasa menyerang, yaitu influenza tipe A, tipe B, dan tipe C. Anda bisa terkena flu jika bersentuhan dengan tetesan (air liur atau cairan pernapasan lainnya) dari orang yang terinfeksi melalui batuk, bersin, atau berbicara di sekitar Anda. Tetesan ini bisa masuk ke saluran udara melalui mulut dan hidung.
Virus flu juga dapat masuk ke dalam tubuh jika Anda menggosok mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi virus flu dari benda atau permukaan yang Anda sentuh.
Apa saja faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena flu?
Flu bisa menyerang siapa saja kapan saja. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mudah terkena flu, baik faktor lingkungan maupun kondisi kesehatannya sendiri.
Cuaca
Mungkin Anda pernah mendengar istilah “musim flu”? Flu sering disebut sebagai flu musiman dan dikaitkan dengan musim atau cuaca tertentu. Biasanya flu ini lebih sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan.
Seperti dilansir situs Harvard University, virus flu bisa bertahan lebih baik dalam kondisi yang lebih dingin dan lebih kering.
Cuaca dingin juga menyebabkan orang berkumpul di ruangan yang sama lebih awal untuk pemanasan. Jika satu orang terinfeksi, virus dapat menyebar ke lebih banyak orang karena mereka berada di ruangan yang sama. Bahkan dalam cuaca yang lebih dingin, virus flu bisa bertahan lebih lama.
Memiliki penyakit kronis
Orang dengan penyakit kronis memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap pilek. Beberapa penyakit kronis yang meningkatkan risiko tertular virus penyebab flu antara lain diabetes, HIV/AIDS, asma, penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit hati, dan anemia berat. Orang yang diobati dengan steroid, kemoterapi, atau terapi yang menekan sistem kekebalan juga berisiko lebih besar terkena flu.
Kekurangan Vitamin D
Asupan nutrisi yang seimbang dapat membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk virus flu. Dalam pencegahan dan pengobatan flu biasa, sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin D memainkan peran khusus.
Mengutip British Medical Journal, vitamin D diketahui dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan. Kekurangan vitamin D juga telah dikaitkan dengan sistem kekebalan yang melemah terhadap penyakit, termasuk flu. Untuk menghindari masuk angin, makanlah makanan yang kaya vitamin D, seperti ikan, telur, dan jamur. Plus, Anda bisa berjemur setiap pagi untuk mendapatkan vitamin D alami dari sinar matahari.