Kalian anak 80- an sampai dengan 90- an pasti senggang merasakan gimana kerasnya orang dewasa riang anak. Gimana kerasnya orang dewasa mengajari anak. Apabila anak membuat salah, langsung dipukul, atau di tempeleng, atau di jam maanfaatkan rotan dan lain serupanya. Walhasil anak tidak akan melaksanakannya lagi. Dan tata cara didik orang dulu memanglah amatlah cepat, dimana mereka akan amat keras riang buah hatinya, walaupun harus dengan celotehan pedas sekalipun. Namun itu akan amat membantu membuat anak jadi kuat pula.
Beberapa Kelebihan Dan Kekurangan Dari Cara Didikan Orang Zaman Dulu
Kalian yang senggang merasakan didikan orang dulu pasti merasakan betapa kerasnya hidup dan didikan orang dewasa. Yang bila salah sedikit langsung di bentak, langsung di marahi. Terlebih apabila membuat kelalaian besar, astaga siap- siaplah untuk dipukul tidak ketahui dengan tangan kosong atau dengan ikat pinggang atau dengan rotan. Itu rasanya sudah jadi hidangan masing- masing hari anak era dulu. Dan itu yang membuat mereka jadi kuat dengan metode badan dan intelektual. Karena terbiasa dengan semua itu. Kalian bisa lihat intelektual anak 80an dan 90an memanglah kuat- kokoh.
Benar itu karena mereka terbiasa dengan didikan yang keras yang menuntut mereka untuk kemudian keras dalam hidup. Mereka mengaplikasikan itu dalam hidup mereka. Efeknya mereka jadi orang yang tabu bertawakal, yang tidak malu untuk bekerja. Tidak aleman. Dan mereka tidak mudah terbawa- membawa. Mereka memiliki pendirian yang keras dan kuat. Walhasil natural saja apabila mereka sedikit keras kepala. Karena mereka melewati didikan sekeras itu dulu. Jadi mereka jadi orang yang lebih keras dari umumnya orang.
Namun sangat tidak keras mereka berargumen. Dapat jadi dampak kurang bagus dari didikan yang keras sejenis itu, membuat anak jadi keras kepala pula, dan sebagian anak jadi pemimpi. Yang mau a, benar harus a. Ada pula sedemikian itu. Ada pula yang gejolak dengan didikan orang dulu, namun rasanya tidak banyak. Namun dampak bagusnya ada banyak. Anak jadi lebih meluhurkan lama, meluhurkan orang lain. Lebih taat. Lebih kuat. Baik dengan metode badan atau intelektual.